BAB 3
TEKNIK PRESENTASI
A. Materi Presentasi
Secara umum susunan materi untuk tiap-tiap subjek
presentasi adalah sebagai berikut:
1.
Wilayah
Gambaran umum suatu
wilayah biasanya disampaikan saat kegiatan transfer in, saat melewati suatu
batas wilayah. Materi yang perlu diungkapkan saat menjelaskan suatu wilayah
yaitu:
a.
Nama; asal usul dan
artinya.
b.
Lokasi; letak
geografi, letak di atas permukaan air laut, posisi dalam wilayah yang lebih
luas.
c.
Sejarah; sejarah
perkembangan wilayah dari awal keberadaannya hingga sekarang.
d.
Penduduk; jumlah,
suku, tingkat kepadatan.
e.
Pemerintahan.
f.
Budaya; adat
istiadat, seni tradisional, bahasa.
g.
Pendidikan.
h.
Agama; agama yang
dianut, sejarah masuknya agama, upacara kegamaan, tempat-tempat ibadah.
i.
Objek dan atraksi
wisata; gambaran umum tentang objek dan atraksi wisata dan saran hiburan
lainnya.
j.
Sarana dan
prasarana; hotel, restoran, transportasi, toko cinderamata, jalan,
gedung-gedung.
2.
Objek Wisata
Secara garis besar terdiri
atas objek wisata alam dan buatan. Hal-hal yang perlu dijelaskan mengenai objek
wisata tersebut adalah:
a.
Nama; asal usul dan
artinya.
b.
Lokasi; letak
geografi, letak di atas permukaan air laut, jarak dari pusat kota.
c.
Sejarah; sejarah
keberadaan ojek wisata dan perkembangannya.
d.
Karakteristik; alami,
buatan manusia, atau perpaduan.
e.
Daya tarik; hal
yang bisa dilihat, dinikmati, atau diperbuat oleh wisatawan di objek wisata
tersebut.
f.
Fasilitas;
fasilitas yang dimiliki oleh objek seperti restoran, toko cinderamata, local
guide, information service, toilet, tempat sampah.
g.
Transportasi;
kemudahan sarana transportasi untuk mencapai objek, baik kendaraan umum atau
pribadi.
h.
Pegelolaan;
penanggung jawab pengelolaan objek.
i.
Peraturan khusus;
anjuran dan larangan di objek wisata.
3.
Atraksi Wisata
Yang termasuk ke dalam
atraksi wisata adalah pertunjukan (tari, drama, opera, wayang, dll), upacara
adat atau keagamaan, dan festival. Materi yang perlu disampaikan adalah:
a.
Nama; asal usul dan
artinya.
b.
Lokasi; tempat
penyelenggaraan atraksi.
c.
Sejarah; sejarah atau
asal-usul atraksi dan perkembangannya.
d.
Waktu dan durasi;
saat dan lama penyelenggaraan atraksi.
e.
Daya tarik; hal –hal
yang disuguhkan dalam atraksi, alur serta makna tiap baian.
f.
Fasilitas;
fasilitas yang ada di lingkungan atraksi, seperti restoran, toko cinderamata,
local guide, information service, toilet, tempat sampah.
g.
Transportasi;
kemudahan sarana transportasi untuk mencapai atraksi, baik kendaraan umum atau
pribadi.
h.
Pegelolaan;
penanggung jawab pengelolaan atraksi.
i.
Peraturan khusus;
anjuran dan larangan di atraksi wisata.
4.
Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman yang
menjadi daya tarik wisata biasanya adalah makanan dan minuman khas daerah.
Materi yang perlu dijelaskan adalah:
a.
Nama; asal usul dan
artinya.
b.
Sejarah; sejarah
keberadaan makanan atau minuman serta filosofinya.
c.
Fungsi; misalnya
sebagai makanan atau minuman sehari-hari, menu khusus hari raya, rangkaian
upacara, dan sebagainya.
d.
Bahan atu resep.
e.
Cara pembuatan.
f.
Cara menyajikan dan
menikmati.
g.
Hasil; kapasitas
produksinya.
h.
Pemasaran.
5.
Flora dan Fauna
Biasanya dijelaskan saat
cpuntry side tour, hiking, jungle tracking, atau kunjunagn ke kebun raya, kebun
binatang, atau taman nasional. Hal-hal yang harus dipaparkan antara lain:
a.
Nama; lokal,
popular dan latin.
b.
Fugsi, sebagai
ekosistem maupun bagi masyarakat sekitar.
c.
Sejarah; sejarah
keberadaan flora dan fauna.
d.
Pengembangbiakan.
e.
Pemeliharaan.
f.
Pengambilan dan
pemanfaatan hasil.
g.
Produk dan
pemasaran.
6.
Barang-Barang
Kerajinan
Hal-hal yang perlu
diinformasikan:
a.
Nama.
b.
Lokasi; tempat
pembuatan atau penjualan produk kerajinan.
c.
Fungsi.
d.
Sejarah; sejarah
keberadaan atau munculnya ide untuk mengadakan kerajinan.
e.
Nilai seni, design,
motif, warna, nilai religious.
f.
Bahan, nama, asal
biaya.
g.
Proses pembuatan.
h.
Perawatan.
i.
Produksi dan
distribusi.
7.
Benda-Benda Budaya
dan Agama
Benda-benda yang
berhubungan dengan agama dan budaya, seperti keris, wayang kulit, gamelan,
canang sari, pakaian adat. Materi yang perlu dijelaskan:
a.
Nama; asla-usul dan
artinya.
b.
Fungsi.
c.
Filosofi.
d.
Peggunaan.
B. Penyiapan Materi
Presentasi
Materi presentasi hendaknya disiapkan sesuai dengan
kebutuhan wisatawan. Secara umum terdapat dua keutuhan pokok wisatawan yang
harus dipenuhi selama tour, antara lain:
1.
Kebutuhan fisik
Kebutuhan yang berhubungan
dengan aspek jasmani, seperti makanan yang lexat, kendaraan yang nyaman, kamr
hotel yang sejuk, istirahat yang cukup, dan sejenisnya.
2.
Kebutuhan psikis
Kebutuhan yang berhubungan
dengan asperk psikologis, seperti perasaan sebagai orang yang penting,
diperhatikan, merasa aman, ketenangan, dan sejenisnya.
Dalam pemilihan informasi,
pramuwisata perlu mengetahu tentang karakteristik wisatawanya. Karakteristik
wisatawan dipengaruhi oleh:
1.
Latar belakang
lingkungan
a.
Faktor alam
§ Iklim (misalnya iklim dingin, sedang, panas)
§ Cuaca (kelembapan cuaca, curah hujan, dsb)
§ Geografi (daratan dan kepulauan)
§ Morpografi (pegunungan, dsb)
Wisatawan yang dating dari lingkungan alam yang keras
biasanya lebih tahan menghadapi kesukaran selama berwisata. Sebaliknya,
wisatawan dari lingkungan yang nyaman, menuntut banyak hal dan bersifat manja.
Perbedaan faktor alam tersebut juga mempengaruhi:
§ Perbedaan aspirasi, kemauan, tanggapan, dan perbedaan
pemikiran terhadap suatu objek wisata.
§ Perbedaan sarana hidup:
-
Kedaan rumah
-
Makanan (cita rasa,
bahan, perlengkapan yang digunakan, kebiasaan jam makan, dsb)
-
Pakaian (potonga,
cara berpakaian, dsb)
-
Cara hidup
(kebiasaan pergi dan bangun tidur, jam/hari-hari kerja resmi, kebiasaan
memanfaatkan waktu luang, hobby, dsb)
b.
Sejarah
Sejarah suatu bangsa dan
Negara dapat memberi warna khas terhadap watak dan sifat-sifat tertentu bangsa
yang dimaksud. Pramuwisata waji mengetahui:
§ Sejarah pertumbuhan daerah asal wosatawan
§ Peristiwa penting dari asal wisatawan yang nada
hubungannya dengan suatu tujuan wisata yang ada hubungannya dengan suatu tujuan
wisata yang dikunjungi
c.
Kebudayaan
Kebudayaan menentukan
proses cara berpikir/ sikap tingkah lau maupun cara hidup seorang wisatawan.
Agar tidak menyinggung perasaan wisatawan, pramuwisata hendaknya mengenal:
§ Ciri-ciri umum kebudayaan barat:
-
Adanya persaingan
dalam mencapai kemajuan
-
Individualistis dan
materialistis
-
Disiplin dan
menghargai waktu
-
Setiap masakah
dipertimbangkan secata rasional
§ Ciri umum kebudayaan timur:
-
Hubungan pribadi
dalam kehidupan keluarga sangat erat dan menonjol
-
Pertimbangan
rasional senantiasa dibarengi dengan rasa kemanusiaan
-
Kebutuhan kebendaan
diusahakan berimbang dengan kehidupan rohani
-
Pengaruh istiadat
yang kuat dalam kehidupan sehari-hari
d.
Politik
Pramuwisata harus memahami
hal-hal umum tentang latar belakang politik negara asal wisatawan, meliputi:
§ Sistem kepartaian yang berlaku
§ System pemerintahan yang dianut
§ Tokoh-tokoh negarawan yang dikenal atau yang sedang
berkuasa
§ Kebijakan umum yang digariskan, terutama dalam bidang
ekonomi, social, budaya, pendidikan, kesahatan, dll.
e.
Ekonomi
Tingkat
pendapatan seseorang turut mempegaruhi pola hidup serta perilaku yang
bersangkutan dalam berwisata. Hal yang perlu dikuasai pramuwisata:
§ Kebijakan pemerintah daerah asal wisatawan
§ Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
§ Hal-hal lain seperti hubungan perekonomian antar
Indonesia dengan negara asal wisatawan
f.
Sosial
Pola
kehidupan wisatawan juga dipengaruhi oleh nilai-nilai social dari daerah
asalnya. Hal yang harus diketahui pramuwisata:
§ Tata krama pergaulan
§ Latar belakang social wisatawan
§ Adat kebiasaan di daerah asal wisatawan yang masih
berlaku
2.
Latar belakang
pribadi
Latar
belakag pribadi wisatawan dipengaruhi oleh ciri-ciri berikut:
a.
Jenis kelamin
Jenis
kelamin dapar menyebabkan perbedaan keinginan dan persepsi tentang suatu
program perjalanan, wisatawan peria umumnya bersifat rasional, sedangkan wanita
lebih bersifat emosional.
b.
Tingkat umur
wosatawan
Tingkat
umur dapat mempengaruhi ketahanan fisik dan daya tanggap serta selera/keinginan
untuk mengetahui objek wisata. Oleh karena itu, pramuwisatat harus dapat
mengenali hal-hal yang dapat memikat niat wisatawan berdasarkan jenjang
usianya, misalnya:
§ Tingkat umur kanak-kanak, biasanya terikat pada:
-
Hal-hal yang
meragsang panca indera (melihat, mendengar, mengecap, merasa, dan mencium)
-
Hal-hal yang ringan
dan mudah dicerna oleh alat indera
-
Hal-hal yang sering
berganti-ganti dalam hal memuaskan panca indera
-
Hal-hal yang mudah
membangkitkan perasaan
§ Tingkat umur remaja lebih terarah pada
-
Peristiwa yang
memberikan kenangan manis, pilu, gembira, dsb
-
Latar belakang yang
membangkitkan latihan daya pikir
-
Hal-hal yang
menentang kemampuan daya fisiknya
-
Sendau gurau yang
membangkitkan keterampilan
-
Lelucon segar yang
meningkatkan imajinasi
-
Cerita-cerita
mengenai kesenian
§ Tingkat umur dewasa
-
Hal-hal yang membangkitkan
nostalgia masa remaja
-
Hal-hal yang erat
berkaitan dengan bakat, pandidikan, profesi, atu hobinya
-
Perkembangan actual
tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik
-
Humor-humor jenaka
yang menentnag daya pikirnya
-
Hal-hal yang
bermanfaat untuk mempertahanlan awet mudanya
c.
Pendidikan
Tingkat dan jenis pendidiakan
seorang wisatawan akan memperngaruhi sikap, minat, dan keinginan untuk
mengetahui kekayaan suatu objek wisata yang dikunjungi.
§ Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu pasti
akan tertarik pada data-data agka dan kaidah alam yang terdapat di suatu objek
wisata
§ Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu sosial-budaya akan lebih menekuni atraksi
wisata
§ Wisatawan yang latar belakang pendidikannya teknik
pertanian atau peternakan akan lebih menyukai objek wisata yang banyak fauna
dan floranya
§ Wisatawan yang memiliki bakat di kesenian akan tertarik
apabila pramuwisata dapat memberikan penjelasan yang cukup mengenai kesenian
yang disenangi wisatawan tersebut
§ Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu
kedokteran akan suka pada masalah-masalah kesehatan
d.
Profesi/pekerjaan
Profesi/pekerjaan seorang
wisatawan akan memperngaruhi wisatawan dalam memilih objek dan acara di tempat
tujuan.
Narasi Presentasi
Narasi dibuat dengan tujuan memerikan pedoman bagi
presentasi yang akan dilakukan. Dengan adanya presentasi diharapkan:
1.
Materi presentasi
dapat disusun secara berurutan dan sistematis.
2.
Menghindari adanya
tumpang tindih penyampaian informasi atau terselipnya indormasi yang seharusnya
disampaikan.
3.
Membantu
pramuwisata pemula dalam melatih diri seelum presentasi yang sesungguhnya
dilakukan.
Narasi disusun berdasarkan sumber-sumber terbaru dan
dikupas sesuai dengan unsur yang perlu diinformasikan dengan memperhatikan
karakteristik wisatawan. Prinsip yang harus digunakan dalam narasi yaitu
prinsip “Menunjukan Bukan Memeritahukan (Show
Not Tell) sebagai mana yang diungkapkan Bobbi de Porter dan Mike Hernacki
dalam Quantum Learning (2002:190).”
Prinsip Show Not
Tell memberikan kebebasan kepada wisatawan untuk menilai sendiri tentang
apa yang dilihat dan didengar bahkan dialami. Dalam buku yang sama dijelaskan
bahwa proses penulisan meliputi tahap-tahap:
1.
Persiapan
Mengelompokkan dan menulis
cepat.
2.
Draft-kasar
Gagasan dikembangkan.
3.
Berbagi
Seorang rekan membaca
draft tersebut dan memberikan umpan balik.
4.
Memperbaiki
Dari umpan balik, perbaiki
tulisan tersebut dan bagikan lagi.
5.
Penyuntingkan
Perbaiki semua kesalahan,
tata bahasa, dan tanda baca.
6.
Penulisan kembali
Masukkan isi yang baru dan
perubahan penyuntingan.
7.
Evaluasi
Periksa apakah tugas ini
sudah selesai.
Kartu Intip (Cue
Cards)
Kartu intip dapat dipakai sebagai
kartu pegingat tentang poin-poin yang
perlu disampaikan kepada wisatawan. Kartu ini pada dasarnya merupakan ringkasan
narasi presentasi yang dibuat ke dalam bentuk kartu kecil yang flesibel dan
tidak menggaggu penampilan dan tidak akan menjadi pusat perhatian wisatawan
pada saat presentasi.
Dalam penggunaan kartu intip pada
presentasi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.
Ukuran kartu
memungkinka dipegan dan disimpan dengan fleksibel.
2.
Gunakan kartu
seperlunya, cue cards hanyalah kartu
pengingat sehingga digunakan sesekali jika diperlukan dan perhatian penuh tetap
dicurahkan kepada wisatawan.
3.
Terbuka kepada
wisatawan, janganlah menutupi penggunaan cue
cards kepada wisatawan.
C. Teknik Berbicara
Dilihat
dari cara penyampaiannya, bahsa yang digunakan dalam berbicara dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Bahasa lisan (oral language)
Unsur-unsur yang harus
dikuasai agar dapat bericara dengan bahasa lisan dengan baik adalah:
a.
Kosa kata (vocabulary)
Semakin banyak kosa kata
yang dimiliki, berarti semakin banyak pula kejadian, objek, maupun sifat yang
dapat diungkapkan. Jumlah kosakata yang dimiliki akan menentukan kualitas
kata-kata yang digunakan oleh seorang pramuwisata. Agar kosakata kosakata yang
digunakan efektif, perlu memperhatikan factor-faktor berikut:
1)
Usia
2)
Tingkat pendidikan
3)
Latar belakang
bahasa yang digunakan
4)
Keahlian tertentu
5)
Ketertarikan pada
atraksi tertentu (special interest)
b.
Tata bahasa (grammar)
Peggunaan tata bahasa yang
benar menjadikan pembicaraan mudah dipahami, apalagi menggunakan bahasa asing,
tata bahasa yang salah akan menimbulkan arti yang sangat berbeda.
c.
Teknik suara (vocal technique)
Perlu memperhatikan
hal-hal berikut:
1)
Pengucapan kosa
kata (pronounciation) dengan benar
2)
Kejelasan suara (clarity)
3)
Tinggi rendahnya
suara (pitch)
4)
Kecepatan (speed)
5)
Volume suara
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa
lisan antara lain:
a.
Berbicara pada
waktu yang tepat
b.
Tunjukan kesan
ramah selama berbicara (keep smile)
c.
Hindari penggunaan
basa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut digunakan sebagai materi
pemanduan
d.
Bersikap dengan
baik selam berbicara
e.
Padukan bahasa lisan
dengan bahasa tubuh secara harmonis.
2.
Bahasa tubuh (body language)
Unsur-unsur bahasa tubuh
meliputi:
a.
Penampilan (performance)
Meliputi kondisi fisik,
kesehatan, dan pakaian.
b.
Gerakan tubuh
Meliputi gerakan tangan,
badan, kepala, dan anggota tubuh lainnya yang mendukung informasi yang
disampaikan.
Contoh:
Gerakan tubuh
|
Pesan
|
Tangan
bersilang di dada
|
Tidak
bersahabat
|
Menopang
dagu
|
bosan
|
c.
Ekspresi wajah
Contoh:
Ekspresi wajah
|
Pesan
|
Senyum
|
Senang,
berkenan
|
Cemberut
|
Tidak
mengerti, tidak berkenan
|
d.
Kontak mata (eye contact)
Kontak mata mengisyaratka
perhation pembicaarn kepada pendengar, beberapa kemungkinan yang dapat
dilakukan adalah:
1)
Memandang peserta
secara keseluruhan
2)
Memandang kelompok
pendengar tertentu
3)
Memandang pendengar
satu persatu
Agar
bahasa lisan bahasa tubuh dapat memberikan hasil yang maksimal dalam
penyampaian informasi kepada wisatawan, maka dalam berbicara dapat diselingi
dengan:
1)
Humor
Dalam menyajikan humor
harus menghindari hal-hal sensitive yang berpotensi menyebabkan ketersinggungan
misalnya perbedaan suku, ras, dan agama, cacat, fisik, dsb. Menyelipkan sedikit
humor dalam presentasi dapat membuat pemanduan lebih menarik.
2)
Anekdot
Anekdot yang disajikan
haruslah berhubungan dengan materi yang sedang dipresentasikan atau sesuai
dengan kondisi yang sedang dialami wisatawan.
3)
Berceritera
Teknik ini sangat cocok
untuuk wisatawan anak-anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a.
Menguasai isi ceritera.
b.
Memahami karakter
tokoh dan mampu mengekspresikannya.
c.
Dapat memotivasu
wisatawan untuk terlibat lagsung dalam alur cerita.
d.
Alami dan jujur
dalam membawakan ceritera.
D. Teknik Penggunaan
Media
Tingkat efektivitas komunikasi dipengaruhi oleh banyak
hal, salah satunya adalah penggunaan media pemanduan. Hal tersebut dikarenakan,
orang akan lebih mengingat:
10% apa yang mereka baca
20% apa yang mereka dengar
30% apa yang mereka lihat
70% apa yang mereka lihat dan dengar
Penggunaan media dalam pemanduan dilakukan karena saat
penyampaian informasi adanya keterbatasan, antara lain:
1.
Keterbatasan waktu
2.
Keterbatasan ruang
a.
Objek yang terlalu
besar atau terlalu kecil.
b.
Hal-hal yang
terlalu rumit.
c.
Objek yang tidak
mungkin dilihat secara langsung oleh wisatawan.
Manfaat yang didapat dengan digunakannya media dalam
pemanduan adalah:
1.
Bagi pramuwisata
a.
Lebih leluasa
mengilustrasikan objek atau atraksi yang diinformasikan.
b.
Dapat menyesuaikan
diri dengan objek yang diterangkan.
c.
Hemat dalam
penyampaian, baik dalam komentar yang disampaikan, lamanya penyampaian, mauoun
tenaga yang dibutuhkan.
2.
Bagi wisatawan
a.
Lebih jelas dalam
menerima informasi.
b.
Informasi yang
diterima lebih lengkap.
c.
Merangsang
wisatawan agar lebih tertarik terhadap suatu objek.
d.
Informasi yang
diterima bersifat menyeluruh.
Manfaat media tersebut dapat dirasakan apabila
digunakan secara tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media:
1.
Teknik penggunaan
pengeras suara (microphone)
a.
Atur jarak antara
mike dan mulut agar suara yang masuk stabil.
b.
Lengan tangan
sebaiknya melekat pada badan sehingga posisi mike tidak bergeser saat tubuh
bergerak.
c.
Atur volume
pengeras suara, tidak terlalu keras atau terlalu lemah
d.
Janagn menutup mike
saat mencoba suara, akan tetapi diketuk atau dengan mengucapkan kata-kata
seperti “Tes tes 1, 2, 3.”
e.
Matikan pengeras
suara jika tidak digunakan atau pada saat berbicara di luar materi pemanduan.
2.
Overhead projector
(OHP)
Dalam menulis atau
menggambar pesan pada OHP harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Pesan disajikan
sesederhana mungkin.
b.
Cetak dengan jelas
dan ukuran yang besar. Jangan memfotovopy langsung dari buku.
c.
Gunakan warna-warna
yang menarik.
Pada saat menyajikan transparan pada OHP memperhatikan:
a.
Nyalakan lampu pada
saat transparan pada posisi yang tepat.
b.
Tampilkan
transparan bagian demi bagian seiring dengan penjelasan.
c.
Jangan
mondar-mandir di depan sorot lampu.
d.
Matikan lampu jika
penampilan trans[aran dirasa sudah cukup.
3.
Slide projector
dan LCD
Hal-hal yang harus
diperhatiakan:
a.
Siapkan bahan yang
akan disampaikan secara berurutan.
b.
Terangkan tampilan
di layar dengan penjelasan yang menarik dan sesuai.
4.
Rekaman (audio)
a.
Ciptakan suasana
siap mendengarkan dengan memberi pengantar tentang apa yang mau diperdengarkan.
b.
Pahami isi rekaman
sebelumnya.
c.
Kuasai teknik
penggunaan alat.
d.
Akhiri rekaman
dengan sedikit ulasan dan kata penutup.
5.
Peta dan gambar
a.
Jika ukurannya
besar, berdiri di sampingnya agar tidak menghalangi pandangan wisatawan.
b.
Gunakan alat
penunjuk.
6.
Video
a.
Persiapkan
perangkat yang dibutuh kan dan posisikan pada tempat yang tepat.
b.
Pastikan bahwa
video telah siap.
c.
Berikan sedikit
pengantar tentang video yang akan diputar.
d.
Putar video sesuai
dengan urutannya.
e.
Setelah selesai,
beri ucapan penutup dan rapikan kembali perangkat yang digunakan.
7.
Objek/barang asli
atau tiruan
Menghadiri onjek asli
maupun tiruan saat menyajikan suatu materi akan sangat membantu wisatawan
memahami materi yang disajikan oleh pramuwisata.
E. Berinteraksi dengan
Wisatawan
Untuk membuat wisatawan lebih berkesan selama kegiatan
turnya adalah dengan interaksi yang aktif oleh pramuwisata kepada wisatawannya.
Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.
Menjawab pertanyaan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
a.
Dengarkan
pertanyaan dengan penuh perhatian.
b.
Jangan memotong
pananya.
c.
Beri apresiasi atas
pertanyaan yang diajukan.
d.
Ulangi inti
pertanyaan kepada wisatawan yang lain.
e.
Jawab pertanyaan
dengan jelas, tegas, dan tidak ragu-ragu.
f.
Jawaban tidak
keluar dari inti pertanyaan.
g.
Hindari kesan
menggurui saat menjawab.
h.
Katakana sejujurnya
jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Jangan mengada-ngada
atau membohongi wisatawan.
i.
Tanyakan jawaban
atas pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada sumber yang relevan pada saat
istirahat.
2.
Permainan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
a.
Melibatkan seluruh
wisatawan.
b.
Waktu yang dipakai
tidak terlalu lama.
c.
Dilakukan dengan
memperhatikan kondisi wisatawan.
d.
Dilakukan sebagai
selingan
e.
Materi permainan
disesuaikan dengan karakteristik wisatawan
3.
Kuis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar