Miracle
is a Trouble Maker
Pagi
hari, Randy mengantarkan kakaknya yang bernama Luna menuju Lovely love café milik keluarganya. Sebelum bersekolah Randy memang
selalu mengantarkan kakaknya menuju kafe. Setelah pulang sekolah, Randy menuju
kafe untuk membantu kakaknya bekerja. Sekolah Menengah Pertama dengan duduk di
bangku kelas 3 memang membuat Randy repot karena harus membantu kakaknya, di sela-sela
waktu belajarnya.
Hari
ini Luna berniat mendatangi CF
Entertainment, sebuah perusahaan agensi musik terbesar di Jakarta, yang
selama ini menjadi tempat impiannya untuk bekerja. “Randy, kakak akan menuju CF Entertainment, kamu jaga kafe
sebentar ya”. Randy pun menyanggupi permintaan kakaknya dan mempersilahkan
kakaknya untuk pergi. “Silahkan, kak hati-hati di jalan, jangan lupa segera
pulang!” Luna pun mengangguk dengan senyum gembira bergegas menuju CF Entertainment.
Jarum jam menunjukkan angka jam 8
malam, Luna yang pergi sejak pukul 2 siang tak kunjung pulang. Randy yang resah
segera menelepon kakaknya, namun tidak diangkat. Randy pun menelpon teman dekat
kakaknya tetapi tidak ada yang tahu keberadaan kakaknya saat ini, Randy semakin
cemas. Randy akhirnya menitipkan kafe kepada karyawannya dan bergegas mencari
Luna. Randy pun menuju CF Entertainment,
dan bertanya kepada pihak keamanan yang berada di sana. “Permisi pak, apakah
bapak melihat kakak saya yang bernama Luna, dia tinggi, putih, wajahnya bulat,
rambutnya hitam ikal panjang, tadi siang dia menuju kesini namun tidak pulang
sampai sekarang?”.
“Maaf
nak, tadi siang di sini ada acara launching
album perdana Miracle milik Exo, jadi
untuk satu harian ini kami tidak menerima tamu satupun, demi kelancaran acara”
“Benarkah
terima kasih pak, jika melihat kakak saya, bapak bisa menghubungi saya di nomor
ini”
“Sama-sama
nak, baiklah nanti saya akan bantu cari, semoga kakak kamu cepat ketemu ya”
Karena sudah putus asa, Randy
menginap di kafe, dan menunggu sampai kakaknya datang. Sudah pagi hari Luna pun
tak kunjung pulang juga. Randy pun kembali mengusap wajahnya yang dibanjiri air
mata. Melihat Randy seperti ini, karyawannya pun cukup prihatin. “Randy apakah Luna belum pulang? Sudah tanya
ke kerabatnya? Bagaimana kalau dia menginap di rumah temannya? Laporkan saja
pada polisi agar Luna cepat ditemukan”. Mendengar hal tersebut Randy langsung
menuju kantor kepolisian dan melaporkan masalah yang dialaminya.
***
Sudah satu bulan berlalu, Luna tidak ditemukan. Tidak ada yang
tahu keberadaan Luna. Bahkan pihak kepolisian juga tidak menemukan jejak Luna.
Akhirnya Randy pun berniat untuk pulang ke kampung halamannya di Cilacap agar
dapat menenangkan pikirannya. Kafe milik Luna pun ditutup untuk sementara
waktu. Randy tinggal di Cilacap bersama nenek dan kakeknya yang sudah tua.
Randy belum berani memberitahu kakek dan neneknya kalau kakaknya Luna hilang.
Randy takut penyakit sang nenek kambuh jika mendengar hal tersebut.
Beberapa tahun telah berlalu, Randy
memutuskan untuk memasuki Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Kedektetifan di
Bandung. Randy ingin memasuki universitas di bidang detektif, dengan alasan
agar ia dapat mengetahui keberadaan kakaknya yang sudah hilang beberapa tahun
yang lalu. Randy menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.
Akhirnya Randy pun lulus dengan nilai yang memuaskan.
Setelah lulus, Randy berniat membuka
kembali kafe lamanya di Jakarta. Sesampainya Randy di Lovely Love Café, Randy kembali membuka kafe, dan menghubungi
karyawan lamanya agar kembali bekerja. Lovely
Love Café pun kembali ramai seperti dahulu. Namun, sayangnya Lovely Love Café masih terasa sepi
dengan kehilangannya Luna. Randy memberi tanggung jawab penuh untuk menjaga kafenya
kepada salah satu karyawannya, karena Randy akan bekerja di Kantor Kepolisian
Jakarta.
Randy pun bekerja dengan menyelidiki
masing-masing kasus yang ada di kepolisian. Randy juga memiliki teman yang
bernama Rudi. Meskipun profesi mereka berbeda,namun mereka sangat akrab. Suatu
hari Rudi mengajak Randy untuk mengunjungi tempatnya bekerja yaitu CF Entertainment. Randy sontak langsung
teringat dengan kakaknya.
“Dulu
kakakku juga ingin bekerja di sini, namun setelah itu aku tidak pernah
mendengar kabarnya lagi”
“Benarkah,
maafkan aku Randy, aku membuatmu bersedih”
“Tidak
apa, aku sebenarnya hanya ingin tahu dimana keberadaan kakak ku, jika ia sudah
meninggal, aku ingin sekali melihat kuburannya, namun jika ia masih hidup,
kenapa dia tidak kembali?”
“Tenang
saja, aku akan membantu untuk menemukan kembali kakakmu, mari kita cari
bersama-sama, bukankah kau detektif, kau pasti bisa menemukannya dengan cepat.
Baiklah aku akan menuju ke dalam sebentar, kamu tunggu dulu ya Ran”
***
Selang beberapa menit, Randy sudah
tidak tahan ingin buang air kecil, Randy bingung dan tidak tahu dimana toilet
berada. Akhirnya Randy memutuskan untuk bertanya kepada Pihak keamanan. Namun, pos security kosong, sepertinya sang security sedang istirahat. Randy pun
menumpang duduk di pos security.
Tidak sengaja Randy melihat sang security
mengenakan jam tangan yang sama dimiliki kakaknya. Randy terkejut, namun ia
tidak menanyakan hal tersebut, karena Randy ingin menyelidiki sendiri sang security. Penasaran dengan sang security, Randy yakin saat itu kakaknya
pasti sudah datang ke CF entertainment.
Saat security pergi, Randy langsung
menggeledah lemari berkas-berkas milik security.
Namun, sayangnya Randy tidak menemukan petunjuk.
***
Randy
sengaja sering mengunjungi tempat kerja Rudi untuk mencari sesuatu hal yang
berhubungan dengan kakaknya. Saat, Randy memasuki ruang kerja Rudi, tiba-tiba
ada seorang pak tua dengan rambut berwarna putih menatap tajam Randy, dan
tergesa-gesa meninggalkan ruangan tersebut. Randy yang kebingungan, segera
mencari sang pak tua, namun sepertinya pak tua itu sudah jauh meninggalkan
tempat itu.
Randy mencari berbagai macam
informasi mengenai pak tua, dari mulai info tempat tinggalnya, hingga informasi
pribadi sang kakek. Dengan berbekal ilmu seorang detektif, Randy mampu
mendapatkan informasi pak tua hanya dalam 1 hari. Keesokan harinya, Randy
langsung mengunjungi rumah pak tua. Saat Randy menuju rumah sang pak tua, pak
tua hanya menyampaikan pesan singkat kepada Randy.
“Kalau
kamu ingin selamat, sebaiknya kamu tidak mencari informasi mengenai kakakmu
lagi nak”.
“Apa
maksud bapak, bisa bapak menceritakan kepada saya, apakah bapak mengenal kakak
saya?’’
“Maafkan
saya, saya harus pergi, saya pikir kamu harus meninggalkan kota ini secepatnya”
Dengan raut wajah yang tegang, pak
tua pun langsung berjalan meninggalkan Randy, Randy pun, masih berdiri dengan
raut wajah yang kebingungan. Sambil berjalan, Randy masih membayang-bayangkan
perkataan yang diucapkan oleh pak tua. Keesokan harinya, saat Randy menuju rumah
pak tua, ternyata pak tua sudah meninggal semalam, karena penyakit jantung.
Randy sontak tertegun, dan teringat perkataan sang pak tua.
Saat Randy pulang menuju rumahnya,
ternyata Rudi sudah menunggu di depan rumah. Randy pun mengajak Rudi makan di luar.
Saat itu tidak sengaja, Randy melihat sebuah buku catatan kecil di tas milik
Rudi. Saat itu Randy merasa ada sesuatu yang aneh dengan catatan tersebut. Di
dalam catatan tersebut, tulisannya mirip sekali dengan tulisan kakaknya .
namun, Randy tetap heran karena isi tulisan tersebut mengenai sebuah lirik lagu
berjudul Miracle. Setahu Randy,
kakaknya bukanlah tipe orang yang menyukai musik. Tetapi, Randy ingat bahwa
kakaknya Pernah menuju CF Entertainment.
Di ruang kerjanya, Randy mulai
menyusun siasat untuk menyelidiki CF Entertainment secara diam-diam.
Diawali dengan menyelidiki CCTV 6 tahun yang lalu. Namun, sayangnya pihak
keamanan telah membuang semua kaset CCTV setiap akhir tahun. Randy langsung
saja berlari menuju lantai bawah tanah CF
Entertainment. Dan membuka gudang penyimpanan pribadi Rudi secara diam-diam.
Randy pun dengan sekuat tenaga mencari kaset yang dibuang CF entertainment. Betapa terkejutnya Randy saat melihat tubuh
kakaknya membeku di dalam sebuah lemari pendingin di gudang. Ternyata, selama
ini Rudi, sahabat Randy sendiri telah membunuh kakaknya dengan cara yang sadis
seperti ini. Melihat kakaknya seperti ini, Randy langsung terduduk dan menangis
seperti orang gila dan berteriak histeris.
Kemudian
Rudi pun datang dengan nafas terengah-engah, menjelaskan peristiwa satu tahun
lalu yang sebenarnya.
“Lagu terkenal berjudul “MIRACLE” itu adalah
lagu ciptaan Luna, seminggu sebelum kejadian dia datang untuk melamar pekerjaan
sebagai pencipta lagu di agensi musikku, aku pikir dia tidak berbakat. Namun,
setelah aku melihat lagunya, aku menggunakan lagu itu untuk artis di bawah naunganku,
dan keesokan harinya Luna datang memarahiku, akhirnya aku membuatnya seperti
ini. Maafkan aku Randy”.
Randy
yang tidak bisa menahan tangisnya, berbicara dengan mengendus dan menarik
hidungnya.
“Sudahlah,
semua sudah berakhir, aku hanya kesal dengan caramu memperlakukan kakakku
seperti ini, aku mencari kakakku selama bertahun-tahun. Namun, sekarang
kutemukan kakakku seperti ini”.
Randy
pun semakin menangis, dan polisi pun datang menangkap Rudi dan beberapa staf
perusahaan yang terlibat dengan pembunuhan ini, serta membawa mayat Luna untuk
diotopsi. Setelah peristiwa itu berlalu, Randy sekeluarga, dan karyawan kafenya
datang untuk menghadiri acara pemakaman terhadap kakaknya. Meskipun, kenyataan
bahwa kakaknya telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya, Randy tetap
senang, setidaknya kakaknya bisa ditemukan.
Nama
Dessy Permata Sari, lahir di Batam, 10 April 1998. Penulis memiliki hobi
mendengarkan musik Korea dan menonton drama Korea. Penulis pernah bersekolah di
SDN 001 Nongsa, SMPN 8 Batam, dan sekarang bersekolah di SMKN 2 Batam. Hal unik
dari penulis adalah suka heboh dan histeris kalau mendengar dan melihat sesuatu
yang berhubungan dengan Suho Exo.