Laman

Minggu, 16 Oktober 2016

Teknik Presentasi Tour Guide

BAB 3
TEKNIK PRESENTASI

    A.  Materi Presentasi
Secara umum susunan materi untuk tiap-tiap subjek presentasi adalah sebagai berikut:
1.      Wilayah
Gambaran umum suatu wilayah biasanya disampaikan saat kegiatan transfer in, saat melewati suatu batas wilayah. Materi yang perlu diungkapkan saat menjelaskan suatu wilayah yaitu:

a.       Nama; asal usul dan artinya.
b.      Lokasi; letak geografi, letak di atas permukaan air laut, posisi dalam wilayah yang lebih luas.
c.       Sejarah; sejarah perkembangan wilayah dari awal keberadaannya hingga sekarang.
d.      Penduduk; jumlah, suku, tingkat kepadatan.
e.       Pemerintahan.
f.        Budaya; adat istiadat, seni tradisional, bahasa.
g.       Pendidikan.
h.      Agama; agama yang dianut, sejarah masuknya agama, upacara kegamaan, tempat-tempat ibadah.
i.         Objek dan atraksi wisata; gambaran umum tentang objek dan atraksi wisata dan saran hiburan lainnya.
j.         Sarana dan prasarana; hotel, restoran, transportasi, toko cinderamata, jalan, gedung-gedung.

2.      Objek Wisata
Secara garis besar terdiri atas objek wisata alam dan buatan. Hal-hal yang perlu dijelaskan mengenai objek wisata tersebut adalah:
a.       Nama; asal usul dan artinya.
b.      Lokasi; letak geografi, letak di atas permukaan air laut, jarak dari pusat kota.
c.       Sejarah; sejarah keberadaan ojek wisata dan perkembangannya.
d.      Karakteristik; alami, buatan manusia, atau perpaduan.
e.       Daya tarik; hal yang bisa dilihat, dinikmati, atau diperbuat oleh wisatawan di objek wisata tersebut.
f.        Fasilitas; fasilitas yang dimiliki oleh objek seperti restoran, toko cinderamata, local guide, information service, toilet, tempat sampah.
g.       Transportasi; kemudahan sarana transportasi untuk mencapai objek, baik kendaraan umum atau pribadi.
h.      Pegelolaan; penanggung jawab pengelolaan objek.
i.         Peraturan khusus; anjuran dan larangan di objek wisata.

3.      Atraksi Wisata
Yang termasuk ke dalam atraksi wisata adalah pertunjukan (tari, drama, opera, wayang, dll), upacara adat atau keagamaan, dan festival. Materi yang perlu disampaikan adalah:
a.       Nama; asal usul dan artinya.
b.      Lokasi; tempat penyelenggaraan atraksi.
c.       Sejarah; sejarah atau asal-usul atraksi dan perkembangannya.
d.      Waktu dan durasi; saat dan lama penyelenggaraan atraksi.
e.       Daya tarik; hal –hal yang disuguhkan dalam atraksi, alur serta makna tiap baian.
f.        Fasilitas; fasilitas yang ada di lingkungan atraksi, seperti restoran, toko cinderamata, local guide, information service, toilet, tempat sampah.
g.       Transportasi; kemudahan sarana transportasi untuk mencapai atraksi, baik kendaraan umum atau pribadi.
h.      Pegelolaan; penanggung jawab pengelolaan atraksi.
i.         Peraturan khusus; anjuran dan larangan di atraksi wisata.

4.      Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman yang menjadi daya tarik wisata biasanya adalah makanan dan minuman khas daerah. Materi yang perlu dijelaskan adalah:
a.       Nama; asal usul dan artinya.
b.      Sejarah; sejarah keberadaan makanan atau minuman serta filosofinya.
c.       Fungsi; misalnya sebagai makanan atau minuman sehari-hari, menu khusus hari raya, rangkaian upacara, dan sebagainya.
d.      Bahan atu resep.
e.       Cara pembuatan.
f.        Cara menyajikan dan menikmati.
g.       Hasil; kapasitas produksinya.
h.      Pemasaran.

5.      Flora dan Fauna
Biasanya dijelaskan saat cpuntry side tour, hiking, jungle tracking, atau kunjunagn ke kebun raya, kebun binatang, atau taman nasional. Hal-hal yang harus dipaparkan antara lain:
a.       Nama; lokal, popular dan latin.
b.      Fugsi, sebagai ekosistem maupun bagi masyarakat sekitar.
c.       Sejarah; sejarah keberadaan flora dan fauna.
d.      Pengembangbiakan.
e.       Pemeliharaan.
f.        Pengambilan dan pemanfaatan hasil.
g.       Produk dan pemasaran.

6.      Barang-Barang Kerajinan
Hal-hal yang perlu diinformasikan:
a.       Nama.
b.      Lokasi; tempat pembuatan atau penjualan produk kerajinan.
c.       Fungsi.
d.      Sejarah; sejarah keberadaan atau munculnya ide untuk mengadakan kerajinan.
e.       Nilai seni, design, motif, warna, nilai religious.
f.        Bahan, nama, asal biaya.
g.       Proses pembuatan.
h.      Perawatan.
i.         Produksi dan distribusi.

7.      Benda-Benda Budaya dan Agama
Benda-benda yang berhubungan dengan agama dan budaya, seperti keris, wayang kulit, gamelan, canang sari, pakaian adat. Materi yang perlu dijelaskan:
a.       Nama; asla-usul dan artinya.
b.      Fungsi.
c.       Filosofi.
d.      Peggunaan.

   B.  Penyiapan Materi Presentasi
Materi presentasi hendaknya disiapkan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Secara umum terdapat dua keutuhan pokok wisatawan yang harus dipenuhi selama tour, antara lain:
1.      Kebutuhan fisik
Kebutuhan yang berhubungan dengan aspek jasmani, seperti makanan yang lexat, kendaraan yang nyaman, kamr hotel yang sejuk, istirahat yang cukup, dan sejenisnya.
2.      Kebutuhan psikis
Kebutuhan yang berhubungan dengan asperk psikologis, seperti perasaan sebagai orang yang penting, diperhatikan, merasa aman, ketenangan, dan sejenisnya.
Dalam pemilihan informasi, pramuwisata perlu mengetahu tentang karakteristik wisatawanya. Karakteristik wisatawan dipengaruhi oleh:
1.      Latar belakang lingkungan
a.       Faktor alam
§  Iklim (misalnya iklim dingin, sedang, panas)
§  Cuaca (kelembapan cuaca, curah hujan, dsb)
§  Geografi (daratan dan kepulauan)
§  Morpografi (pegunungan, dsb)
Wisatawan yang dating dari lingkungan alam yang keras biasanya lebih tahan menghadapi kesukaran selama berwisata. Sebaliknya, wisatawan dari lingkungan yang nyaman, menuntut banyak hal dan bersifat manja.
Perbedaan faktor alam tersebut juga mempengaruhi:
§  Perbedaan aspirasi, kemauan, tanggapan, dan perbedaan pemikiran terhadap suatu objek wisata.
§  Perbedaan sarana hidup:
-          Kedaan rumah
-          Makanan (cita rasa, bahan, perlengkapan yang digunakan, kebiasaan jam makan, dsb)
-          Pakaian (potonga, cara berpakaian, dsb)
-          Cara hidup (kebiasaan pergi dan bangun tidur, jam/hari-hari kerja resmi, kebiasaan memanfaatkan waktu luang, hobby, dsb)

b.      Sejarah
Sejarah suatu bangsa dan Negara dapat memberi warna khas terhadap watak dan sifat-sifat tertentu bangsa yang dimaksud. Pramuwisata waji mengetahui:
§  Sejarah pertumbuhan daerah asal wosatawan
§  Peristiwa penting dari asal wisatawan yang nada hubungannya dengan suatu tujuan wisata yang ada hubungannya dengan suatu tujuan wisata yang dikunjungi

c.       Kebudayaan
Kebudayaan menentukan proses cara berpikir/ sikap tingkah lau maupun cara hidup seorang wisatawan. Agar tidak menyinggung perasaan wisatawan, pramuwisata hendaknya mengenal:
§  Ciri-ciri umum kebudayaan barat:
-          Adanya persaingan dalam mencapai kemajuan
-          Individualistis dan materialistis
-          Disiplin dan menghargai waktu
-          Setiap masakah dipertimbangkan secata rasional

§  Ciri umum kebudayaan timur:
-          Hubungan pribadi dalam kehidupan keluarga sangat erat dan menonjol
-          Pertimbangan rasional senantiasa dibarengi dengan rasa kemanusiaan
-          Kebutuhan kebendaan diusahakan berimbang dengan kehidupan rohani
-          Pengaruh istiadat yang kuat dalam kehidupan sehari-hari

d.      Politik
Pramuwisata harus memahami hal-hal umum tentang latar belakang politik negara asal wisatawan, meliputi:
§  Sistem kepartaian yang berlaku
§  System pemerintahan yang dianut
§  Tokoh-tokoh negarawan yang dikenal atau yang sedang berkuasa
§  Kebijakan umum yang digariskan, terutama dalam bidang ekonomi, social, budaya, pendidikan, kesahatan, dll.

e.       Ekonomi
Tingkat pendapatan seseorang turut mempegaruhi pola hidup serta perilaku yang bersangkutan dalam berwisata. Hal yang perlu dikuasai pramuwisata:
§  Kebijakan pemerintah daerah asal wisatawan
§  Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
§  Hal-hal lain seperti hubungan perekonomian antar Indonesia dengan negara asal wisatawan

f.        Sosial
Pola kehidupan wisatawan juga dipengaruhi oleh nilai-nilai social dari daerah asalnya. Hal yang harus diketahui pramuwisata:
§  Tata krama pergaulan
§  Latar belakang social wisatawan
§  Adat kebiasaan di daerah asal wisatawan yang masih berlaku

2.      Latar belakang pribadi
Latar belakag pribadi wisatawan dipengaruhi oleh ciri-ciri berikut:
a.       Jenis kelamin
Jenis kelamin dapar menyebabkan perbedaan keinginan dan persepsi tentang suatu program perjalanan, wisatawan peria umumnya bersifat rasional, sedangkan wanita lebih bersifat emosional.

b.      Tingkat umur wosatawan
Tingkat umur dapat mempengaruhi ketahanan fisik dan daya tanggap serta selera/keinginan untuk mengetahui objek wisata. Oleh karena itu, pramuwisatat harus dapat mengenali hal-hal yang dapat memikat niat wisatawan berdasarkan jenjang usianya, misalnya:
§  Tingkat umur kanak-kanak, biasanya terikat pada:
-          Hal-hal yang meragsang panca indera (melihat, mendengar, mengecap, merasa, dan mencium)
-          Hal-hal yang ringan dan mudah dicerna oleh alat indera
-          Hal-hal yang sering berganti-ganti dalam hal memuaskan panca indera
-          Hal-hal yang mudah membangkitkan perasaan

§  Tingkat umur remaja lebih terarah pada
-          Peristiwa yang memberikan kenangan manis, pilu, gembira, dsb
-          Latar belakang yang membangkitkan latihan daya pikir
-          Hal-hal yang menentang kemampuan daya fisiknya
-          Sendau gurau yang membangkitkan keterampilan
-          Lelucon segar yang meningkatkan imajinasi
-          Cerita-cerita mengenai kesenian

§  Tingkat umur dewasa
-       Hal-hal yang membangkitkan nostalgia masa remaja
-       Hal-hal yang erat berkaitan dengan bakat, pandidikan, profesi, atu hobinya
-       Perkembangan actual tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik
-       Humor-humor jenaka yang menentnag daya pikirnya
-       Hal-hal yang bermanfaat untuk mempertahanlan awet mudanya

c.       Pendidikan
Tingkat dan jenis pendidiakan seorang wisatawan akan memperngaruhi sikap, minat, dan keinginan untuk mengetahui kekayaan suatu objek wisata yang dikunjungi.
§  Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu pasti akan tertarik pada data-data agka dan kaidah alam yang terdapat di suatu objek wisata
§  Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu  sosial-budaya akan lebih menekuni atraksi wisata
§  Wisatawan yang latar belakang pendidikannya teknik pertanian atau peternakan akan lebih menyukai objek wisata yang banyak fauna dan floranya
§  Wisatawan yang memiliki bakat di kesenian akan tertarik apabila pramuwisata dapat memberikan penjelasan yang cukup mengenai kesenian yang disenangi wisatawan tersebut
§  Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu kedokteran akan suka pada masalah-masalah kesehatan

d.      Profesi/pekerjaan
Profesi/pekerjaan seorang wisatawan akan memperngaruhi wisatawan dalam memilih objek dan acara di tempat tujuan.

Narasi Presentasi
Narasi dibuat dengan tujuan memerikan pedoman bagi presentasi yang akan dilakukan. Dengan adanya presentasi diharapkan:
1.      Materi presentasi dapat disusun secara berurutan dan sistematis.
2.      Menghindari adanya tumpang tindih penyampaian informasi atau terselipnya indormasi yang seharusnya disampaikan.
3.      Membantu pramuwisata pemula dalam melatih diri seelum presentasi yang sesungguhnya dilakukan.

Narasi disusun berdasarkan sumber-sumber terbaru dan dikupas sesuai dengan unsur yang perlu diinformasikan dengan memperhatikan karakteristik wisatawan. Prinsip yang harus digunakan dalam narasi yaitu prinsip “Menunjukan Bukan Memeritahukan (Show Not Tell) sebagai mana yang diungkapkan Bobbi de Porter dan Mike Hernacki dalam Quantum Learning (2002:190).”
Prinsip Show Not Tell memberikan kebebasan kepada wisatawan untuk menilai sendiri tentang apa yang dilihat dan didengar bahkan dialami. Dalam buku yang sama dijelaskan bahwa proses penulisan meliputi tahap-tahap:
1.      Persiapan 
Mengelompokkan dan menulis cepat.
2.      Draft-kasar
Gagasan dikembangkan.
3.      Berbagi
Seorang rekan membaca draft tersebut dan memberikan umpan balik.
4.      Memperbaiki
Dari umpan balik, perbaiki tulisan tersebut dan bagikan lagi.
5.      Penyuntingkan
Perbaiki semua kesalahan, tata bahasa, dan tanda baca.
6.      Penulisan kembali
Masukkan isi yang baru dan perubahan penyuntingan.
7.      Evaluasi
Periksa apakah tugas ini sudah selesai.

Kartu Intip (Cue Cards)
               Kartu intip dapat dipakai sebagai kartu pegingat  tentang poin-poin yang perlu disampaikan kepada wisatawan. Kartu ini pada dasarnya merupakan ringkasan narasi presentasi yang dibuat ke dalam bentuk kartu kecil yang flesibel dan tidak menggaggu penampilan dan tidak akan menjadi pusat perhatian wisatawan pada saat presentasi.
               Dalam penggunaan kartu intip pada presentasi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Ukuran kartu memungkinka dipegan dan disimpan dengan fleksibel.
2.      Gunakan kartu seperlunya, cue cards hanyalah kartu pengingat sehingga digunakan sesekali jika diperlukan dan perhatian penuh tetap dicurahkan kepada wisatawan.
3.      Terbuka kepada wisatawan, janganlah menutupi penggunaan cue cards kepada wisatawan.

   C.    Teknik Berbicara
Dilihat dari cara penyampaiannya, bahsa yang digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Bahasa lisan (oral language)
Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat bericara dengan bahasa lisan dengan baik adalah:
a.       Kosa kata (vocabulary)
Semakin banyak kosa kata yang dimiliki, berarti semakin banyak pula kejadian, objek, maupun sifat yang dapat diungkapkan. Jumlah kosakata yang dimiliki akan menentukan kualitas kata-kata yang digunakan oleh seorang pramuwisata. Agar kosakata kosakata yang digunakan efektif, perlu memperhatikan factor-faktor berikut:
1)    Usia
2)    Tingkat  pendidikan
3)    Latar belakang bahasa yang digunakan
4)    Keahlian tertentu
5)    Ketertarikan pada atraksi tertentu (special interest)

b.      Tata bahasa (grammar)
Peggunaan tata bahasa yang benar menjadikan pembicaraan mudah dipahami, apalagi menggunakan bahasa asing, tata bahasa yang salah akan menimbulkan arti yang sangat berbeda.

c.       Teknik suara (vocal technique)
Perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1)    Pengucapan kosa kata (pronounciation) dengan benar
2)    Kejelasan suara (clarity)
3)    Tinggi rendahnya suara (pitch)
4)    Kecepatan (speed)
5)    Volume suara

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara lain:
a.       Berbicara pada waktu yang tepat
b.      Tunjukan kesan ramah selama berbicara (keep smile)
c.       Hindari penggunaan basa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut digunakan sebagai materi pemanduan
d.      Bersikap dengan baik selam berbicara
e.       Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis.

2.      Bahasa tubuh (body language)
Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi:
a.       Penampilan (performance)
Meliputi kondisi fisik, kesehatan, dan pakaian.
b.      Gerakan tubuh
Meliputi gerakan tangan, badan, kepala, dan anggota tubuh lainnya yang mendukung informasi yang disampaikan.
Contoh:
Gerakan tubuh
Pesan
Tangan bersilang di dada
Tidak bersahabat
Menopang dagu
bosan

c.       Ekspresi wajah
Contoh:
Ekspresi wajah
Pesan
Senyum
Senang, berkenan
Cemberut
Tidak mengerti, tidak berkenan

d.      Kontak mata (eye contact)
Kontak mata mengisyaratka perhation pembicaarn kepada pendengar, beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan adalah:
1)    Memandang peserta secara keseluruhan
2)    Memandang kelompok pendengar tertentu
3)    Memandang pendengar satu persatu

Agar bahasa lisan bahasa tubuh dapat memberikan hasil yang maksimal dalam penyampaian informasi kepada wisatawan, maka dalam berbicara dapat diselingi dengan:
1)    Humor
Dalam menyajikan humor harus menghindari hal-hal sensitive yang berpotensi menyebabkan ketersinggungan misalnya perbedaan suku, ras, dan agama, cacat, fisik, dsb. Menyelipkan sedikit humor dalam presentasi dapat membuat pemanduan lebih menarik.

2)    Anekdot
Anekdot yang disajikan haruslah berhubungan dengan materi yang sedang dipresentasikan atau sesuai dengan kondisi yang sedang dialami wisatawan.

3)    Berceritera
Teknik ini sangat cocok untuuk wisatawan anak-anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a.       Menguasai isi ceritera.
b.      Memahami karakter tokoh dan mampu mengekspresikannya.
c.       Dapat memotivasu wisatawan untuk terlibat lagsung dalam alur cerita.
d.      Alami dan jujur dalam membawakan ceritera.

   D.  Teknik Penggunaan Media
Tingkat efektivitas komunikasi dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah penggunaan media pemanduan. Hal tersebut dikarenakan, orang akan lebih mengingat:
10% apa yang mereka baca
20% apa yang mereka dengar
30% apa yang mereka lihat
70% apa yang mereka lihat dan dengar
Penggunaan media dalam pemanduan dilakukan karena saat penyampaian informasi adanya keterbatasan, antara lain:
1.      Keterbatasan waktu
2.      Keterbatasan ruang
a.       Objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
b.      Hal-hal yang terlalu rumit.
c.       Objek yang tidak mungkin dilihat secara langsung oleh wisatawan.

Manfaat yang didapat dengan digunakannya media dalam pemanduan adalah:
1.      Bagi pramuwisata
a.       Lebih leluasa mengilustrasikan objek atau atraksi yang diinformasikan.
b.      Dapat menyesuaikan diri dengan objek yang diterangkan.
c.       Hemat dalam penyampaian, baik dalam komentar yang disampaikan, lamanya penyampaian, mauoun tenaga yang dibutuhkan.

2.      Bagi wisatawan
a.       Lebih jelas dalam menerima informasi.
b.      Informasi yang diterima lebih lengkap.
c.       Merangsang wisatawan agar lebih tertarik terhadap suatu objek.
d.      Informasi yang diterima bersifat menyeluruh.

Manfaat media tersebut dapat dirasakan apabila digunakan secara tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media:
1.      Teknik penggunaan pengeras suara (microphone)
a.       Atur jarak antara mike dan mulut agar suara yang masuk stabil.
b.      Lengan tangan sebaiknya melekat pada badan sehingga posisi mike tidak bergeser saat tubuh bergerak.
c.       Atur volume pengeras suara, tidak terlalu keras atau terlalu lemah
d.      Janagn menutup mike saat mencoba suara, akan tetapi diketuk atau dengan mengucapkan kata-kata seperti “Tes tes 1, 2, 3.”
e.       Matikan pengeras suara jika tidak digunakan atau pada saat berbicara di luar materi pemanduan.

2.      Overhead projector (OHP)
Dalam menulis atau menggambar pesan pada OHP harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Pesan disajikan sesederhana mungkin.
b.      Cetak dengan jelas dan ukuran yang besar. Jangan memfotovopy langsung dari buku.
c.       Gunakan warna-warna yang menarik.

Pada saat menyajikan transparan pada OHP memperhatikan:
a.       Nyalakan lampu pada saat transparan pada posisi yang tepat.
b.      Tampilkan transparan bagian demi bagian seiring dengan penjelasan.
c.       Jangan mondar-mandir di depan sorot lampu.
d.      Matikan lampu jika penampilan trans[aran dirasa sudah cukup.

3.      Slide projector dan LCD
Hal-hal yang harus diperhatiakan:
a.       Siapkan bahan yang akan disampaikan secara berurutan.
b.      Terangkan tampilan di layar dengan penjelasan yang menarik dan sesuai.

4.      Rekaman (audio)
a.       Ciptakan suasana siap mendengarkan dengan memberi pengantar tentang apa yang mau diperdengarkan.
b.      Pahami isi rekaman sebelumnya.
c.       Kuasai teknik penggunaan alat.
d.      Akhiri rekaman dengan sedikit ulasan dan kata penutup.

5.      Peta dan gambar
a.       Jika ukurannya besar, berdiri di sampingnya agar tidak menghalangi pandangan wisatawan.
b.      Gunakan alat penunjuk.

6.      Video
a.       Persiapkan perangkat yang dibutuh kan dan posisikan pada tempat yang tepat.
b.      Pastikan bahwa video telah siap.
c.       Berikan sedikit pengantar tentang video yang akan diputar.
d.      Putar video sesuai dengan urutannya.
e.       Setelah selesai, beri ucapan penutup dan rapikan kembali perangkat yang digunakan.

7.      Objek/barang asli atau tiruan
Menghadiri onjek asli maupun tiruan saat menyajikan suatu materi akan sangat membantu wisatawan memahami materi yang disajikan oleh pramuwisata.

   E.   Berinteraksi dengan Wisatawan
Untuk membuat wisatawan lebih berkesan selama kegiatan turnya adalah dengan interaksi yang aktif oleh pramuwisata kepada wisatawannya. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.      Menjawab pertanyaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a.       Dengarkan pertanyaan dengan penuh perhatian.
b.      Jangan memotong pananya.
c.       Beri apresiasi atas pertanyaan yang diajukan.
d.      Ulangi inti pertanyaan kepada wisatawan yang lain.
e.       Jawab pertanyaan dengan jelas, tegas, dan tidak ragu-ragu.
f.        Jawaban tidak keluar dari inti pertanyaan.
g.       Hindari kesan menggurui saat menjawab.
h.      Katakana sejujurnya jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Jangan mengada-ngada atau membohongi wisatawan.
i.         Tanyakan jawaban atas pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada sumber yang relevan pada saat istirahat.
2.      Permainan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a.       Melibatkan seluruh wisatawan.
b.      Waktu yang dipakai tidak terlalu lama.
c.       Dilakukan dengan memperhatikan kondisi wisatawan.
d.      Dilakukan sebagai selingan
e.       Materi permainan disesuaikan dengan karakteristik wisatawan

3.      Kuis



                                     






Tidak ada komentar:

Posting Komentar